![]() |
Photo by Unsplash |
Mental Health
"Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari."
Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada
keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam
praktiknya seringkali kita temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang
kesehatan mental lebih banyak menekankan perhatiannya pada gangguan
mental daripada mengupayakan usaha-usaha mempertahankan kesehatan
mental itu sendiri.
buat teman teman ingin mencari buku kesehatan boleh teman buka ini juga
1 Menghadirkan ancaman
Salah satunya adalah Reaksi emosional/cemas terhadap
situasi yang menekan merupakan bagian dari pengalaman manusia sehari-hari. Teman-teman
bisa menilai apakah kecemasaan saya masih wajah atau tidak.
Seperti
apa sih kecemasaan yang wajar itu ?
Kecewasan yang masih dalam batas normal atau masih wajar
dari segi social teman-teman tidak akan merasa terganggu baik dalam keseharian
ataupun dalam kehidupan social. (Barstein,
1994)
Sedangkan yang tidak wajar adalah ketika sesorang
individu lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi padahal sedang tidak mengancamnya
contohnya pada saat berada di tengah keramaian (agoraphobia)
Baca Juga : Dampak PSBB Terhadap kesehatan mental
2. Menciptakan ketidakpastian
Kita Menjadi Bingung Dengan Ketidakpastian dari penyakit
covid ini. Dimulai dari Kebijakaan awal pemerintah yang tumpang tindih dan juga
banyak berita hoax menyebabkan kita panic salah satunya adalah “panic buying”
Apakata
literatur psikologi?
Gejala-gejala post-traumatic (PTSD)
Menurut sumber Web MD yang
menunjukan beberapa tanda ataupun gejala dari post traumatic disorder adalah :
Anda menjauh dari kehidupan social, Panic Attack bahkan
bisa Agoraphobia, Susah untuk bersosilisasi dan Kehilangan minat tidak seperti
dahulu. Kamu akan mengalami sulit tidur dan berkonsentrasi juga
Gejala lainnya adalah:
1. Takikardi
2. Dypsnea
3. mual,
dan diare.
Dan masih banyak juga tanda dan gejala dari ganguan kesehatan mental Yang harus kita ketahui selanjutnya adalah
• mudah marah
Anda akan mengalami emosi lebih intens lagi dari
sebelumnya. Artinya, Anda mungkin lebih mudah marah dari sini anda akan mudah
untuk depresi, atau suasana hati Anda lebih cepat berubah.
Terus bagaimana saya Mengatasinya ?
Jangan menyalahkan diri kamu sendiri Pertama-tama
kamu harus mengetahui bahwa Kamu tidak perlu merasa bersalah atau cemas karena
mengalami depresi.
Ratusan ribu orang menderita depresi
klinis juga. Depresi sendiri terjadi akibat adanya kesalah impuls terhadap
pengatur hormone kita seperti: dopamine, epinefrin, norefinefrin dll. Yang diproduksi
secara berlibahan atau kurang ke bagain otak kita.
Kamu harus mengenali dari gejala depresi
klinis itu sendiri. Bagaimana membedakan antara depresi klinis dan kesedihan
biasa?
Teman-teman bisa dikatakan depresi
apabila gejala-gejala dibawah ini muncul:
1. Susah
berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan
2. Selalu
merasa lelah, walaupun sudah cukup tidur
3. Suka
menganggap dirinya bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
4. Mudah
putus asa atau pesimis
5. Sering
merasa gelisah
Ketika gejala semakin memburuk biasanya disertai adanya
halusinasi dan delusi.
Hasil SURVEI Distress akibat COVID-19
Survei
Online selama 7 hari
• N = 1,319;
• Jenis
Kelamin: Laki-laki 31%; Perempuan 69%
• Kelompok
Usia:
• Pra-Dewasa
(49.8%)
• Dewasa
Awal (29.2%)
• Dewasa
Tengah (15.2%)
• Dewasa
Akhir (5.7%)
Baca
juga : E-book kedokteran super lengkap
Buat teman-teman ku semuanya mungkin hanya segitu saja
yang dapat saya sampaikan tetap semangat dan terus berkarya semoga artikel yang
kalian baca ini bisa bermanfaat bagi saya ataupun kalian.
SUMBER
http://psikologi.or.id
(Brooks, et al., 2020).
WEBMD
(Barstein, 1994).
Ka bucin termasuk gangguan mental ga? Terimakasi kak sebelumnya ����
ReplyDeleteTergantung seberapa tingkat bucinnya ka :) kalo sudah menggangu aktivitas sehari2 perlu di waspadai
ReplyDelete